Jakarta: Happiness Festival 2019 mengajak semua orang untuk sepenuhnya menyadari siapa kita, tujuan, dan mempelajari cara mewujudkan masa depan yang lebih baik melalui praktik. Ini sesuai dengan tema Keselarasan Menuju Harmoni (Alignment for Harmony).
Festival ini dinaungi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN), serta berkolaborasi dengan Project Semesta dan United in Diversity (UID). Happiness Festival diadakan pada 27-28 April 2019, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Happiness Festival bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terlibat secara aktif berkolaborasi dan mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, bagaimana cara mengatasi ketidakharmonisan hubungan sosial, ekologikal, dan spiritual yang terjadi di Indonesia khususnya.
Ketidakharmonisan ini biasa dikenal dengan three divides, yakni ecological divide, social divide, dan spiritual divide. Melalui festival ini, masyarakat diundang belajar mengatasi three divides tersebut dengan belajar membina hubungan antara sesama manusia, lingkungan, dan diri sendiri dengan membuka pikiran hati, niatan, dan tindakan (open mind, open heart, dan open will).
“Keberhasilan untuk disiplin dalam mempraktikkan open mind-open heart-open will sangat bergantung pada kemampuan untuk hadir utuh sadar penuh, menyelaraskan niatan, dan perhatian kita pada tujuan hidup yang lebih besar dari hanya memikirkan kepentingan diri sendiri atau kelompok golongan tertentu. Hal inilah yang menjadi cikal bakal dari praktik menuju kebahagiaan yaitu dengan menjaga keselarasan menuju harmoni antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan alam,” ujar Program Director – Happiness Festival 2019, Executive Vice President – UID Cokorda Istri Dewi, dalam keterangan tertulis, Senin, 29 April 2019.
Happiness Festival 2019 dimeriahkan oleh sederet Happiness Avengers, seperti Coach Yusa Aziz dan Andini Aisyah Hariadi (Andien) dari Sanggar Jiwa Bertumbuh, Rendy Aditya Wachid dari Parongpong, Zaenal Abidin dari PT Softex Indonesia, Silverius Oscar Unggal dari Telapak, dan Maria D Dwianto dari Unilever Indonesia.
PT Unilever Indonesia yang turut berpartisipasi pada Happiness Festival 2019 menjelaskan bahwa bisnis juga harus membuat keputusan-keputusan yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan lingkungan.
Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Maria Dewantini Dwianto mengatakan Unilever percaya bahwa bisnis harus menjadi bagian solusi atas permasalahan dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP), strategi besar perusahaan dalam menumbuhkan bisnis, dan secara bersamaan memiliki komitmen untuk mengurangi setengah dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnis.
“Kami meningkatkan manfaat sosial bagi masyarakat. Untuk menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada, kolaborasi antar sesama pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat penting,” ujar Maria. :: MEDCOM | 29/04/2019